Selasa, 10 September 2024

Pohon Kemboja Posil

Kamboja Fosil/Purba Sebagai Pohon Hias Taman Dan Pekarangan Rumah

Pohon kamboja atau dikenal juga sebagai pohon cemara kamboja adalah jenis pohon yang berasal dari Asia dan Australia. Pohon ini dikenal dengan bentuknya yang unik dan indah, dengan daun yang berbentuk bulat dan berwarna hijau muda. Salah satunya adalah kamboja fosil.

Ciri-ciri pohon kamboja adalah memiliki daun berwarna hijau muda yang berbentuk bulat, seringkali dengan tepi yang bergerigi. Pohon ini juga memiliki bunga yang indah dan berwarna putih, kuning dan merah. Pohon kamboja juga memiliki batang yang kokoh dan tinggi, yang dapat mencapai ketinggian hingga 30 meter.

Secara keseluruhan, pohon kamboja adalah jenis pohon yang indah dan unik, yang dapat menambah keindahan taman atau halaman rumah. Dengan merawat pohon kamboja dengan baik dan tepat, pohon ini dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, menghasilkan bunga yang indah dan daun yang hijau.

Namun tahukah kamu bahwa pohon kamboja ada yang memiliki nama pohon kamboja fosil. Kamboja fosil adalah pohon kamboja yang memiliki umur sampai ratusan tahun dengan ukuran pohon tinggi dan besar kisaran 4 meter tinggi dan lebar diameter sampai setengah meter atau 50cm.

Pohon kamboja fosil sesuai dengan namanya yaitu memiliki tampilan seperti pohon purba karena bentuk batang pohonnya yang menyerupai fosil dari sebuah pohon. Fosil pada hewan purba umumnya berwarna putih dan memiliki bentuk meliuk – liuk serta benjolan benjolan pada bagian ujungnya. 

Begitu pula dengan penampakan dari pohon ini yang menyerupai fosil hewan purba. Akan tetapi pohon kamboja fosil masih hidup dan bisa menghasilkan daun serta bunga yang indah.

Pohon kamboja fosil mulai populer di tahun 2011 dimana para pecinta tanaman hias lebih tertarik dengan pohon kamboja tua menyerupai pohon fosil yang masih hidup. Banyak dari pihak pengembang perumahan lebih suka membeli pohon kamboja yang memiliki usia tua, seperti pohon kamboja fosil. 

Pohon kamboja yang awalnya lebih banyak menghiasi makam sekarang telah beralih menjadi penghias perumahan dan pekarangan rumah karena keindahan yang dibawanya.

Pohon kamboja fosil besar mampu memproduksi daun namun uniknya daun yang dihasilkan tidak se rimbun pohon kamboja pada usia muda atau remaja. 

Daun yang dihasilkan pohon kamboja fosil hanya beberapa dan di ujung batang dan pemandangan inilah yang membuat kamboja fosil semakin antik untuk dikoleksi. 

Harga yang dibawa oleh pohon kamboja fosil juga lebih tinggi dibanding pohon kamboja biasa. Mulai dari kisaran harga 5 jutaan hingga puluhan juta tergantung dari berapa umur pohon serta ukuran pohon dan bentuknya. 

Pohon ini juga memproduksi bunga. Bunga kamboja fosil tumbuh di batang berdekatan dengan daunnya, akan tetapi jumlah bunga lebih sedikit dibanding produksi daunnya. Meski demikian faktanya keindahan dari pohon kamboja masih terlihat dengan jelas. 

Jenis Kamboja Fosil

Ada beberapa jenis pohon kamboja fosil yang sudah ditemukan, diantaranya sebagai berikut.

1. Pohon Kamboja Fosil Kecil 1 m – 1,5 m
2. Pohon Kamboja Fosil 3m
3. Pohon Kamboja Fosil Besar 5 m
4. Pohon Kamboja Fosil 100 tahun
5. Pohon Kamboja Bali Bunga Merah Kecap 2 m
6. Pohon Kamboja Bali Fosil IP 1
7. Pohon Kamboja Bali Fosil Plumeria IP 1

Kamboja fosil harga yang ditawarkan juga bervariasi, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pada ukuran pohon, model bentuk pohon, besar diameter pohon, umur pohon, dan lain-lain. Namun pada dasarnya harga pohon kamboja ini di rentang jutaan sampai puluhan juta. 

Jika dilihat, umur pohon kamboja fosil bisa mencapai ratusan tahun, umumnya kamboja fosil yang dijual mulai 100 tahun an ke atas. 

Beberapa daerah di indonesia seperti Bali menggunakan pohon kamboja sebagai pohon untuk acara keagamaan. Hal ini tidak terlepas dari kepercayaan orang hindu di bali yang menganggap bahwa pohon kamboja adalah pohon suci yang terlibat di acara peribadatan. 

Bunga yang berwarna putih cantik dengan sedikit gradasi kuning ini nampak seperti bunga khas Bali.

Bunga kamboja seringkali terlihat disematkan di telinga, dirangkai menjadi kalung untuk menyambut tamu, hingga digunakan dalam sebuah banten. Karena kepopuleranya, tak heran jika tanaman kamboja ini menjadi sangat mudah ditemukan di penjuru Pulau Bali.

Hal ini karena dalam agama Hindu, bunga kamboja tak hanya digunakan sebagai sarana sembahyang, namun juga merupakan simbol dari Dewa Siwa. Sebagai sarana sembahyang, bunga kamboja digunakan untuk mengisi sesajen yang akan dipersembahkan. 

Makna bunga kamboja yang berwarna putih adalah untuk menunjukkan kesucian hati saat memuja Sang Hyang Widhi Wasa, para leluhur, dan para Rsi atau guru spiritual.

Selain yang disebutkan diatas, sebenarnya masih banyak lagi manfaat pohon kamboja fosil. Contohnya seperti berikut : 

1. Sebagai pohon hias di pekarangan rumah
2. Pohon hias untuk perumahan
3. Pohon hias untuk dekorasi interior hotel atau bahkan rumah pribadi
4. Bunga kamboja untuk hiasan ruangan ataupun untuk mengusir serangga
5. Menyegarkan udara di sekitar tempat tinggal
6. Pohon kamboja dipercaya membawa rezeki
7. Membuang energi negatif
8. Membawa kebahagiaan dalam rumah tangga


🛒 Jual Pohon Kamboja Fosil (Bibit Kamboja Fosil – Pohon Kamboja Fosil Besar)

Jika anda sedang mencari Pohon Kamboja Fosil, anda dapat percayakan kepada kami. Kami adalah New Vilent taman minimalis merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan pohon dan tanaman. Kami jual pohon kamboja mulai dari pohon kamboja fosil kecil hingga pohon kamboja fosil besar.

Semua Pohon Kamboja ini berasal dari kebun kami sendiri dan dirawat oleh petani kami yang profesional dan berpengalaman dalam merawat pohon kamboja bertahun – tahun. 

Anda tidak perlu khawatir tentang kualitas pohon kamboja karena kami menjual pohon dan tanaman dengan menjaga kualitas tanaman kami. Semuanya berkualitas unggul. Anda bisa menanyakan kepada kami terkait Harga Pohon Kamboja Fosil melalui kontak dibawah.

Kami senantiasa memberikan Pelayanan terbaik dan memprioritaskan Kepuasan Customer di setiap penjualan yang kami berikan. 

Terbukti Kami dipercaya oleh banyak kalangan dari mulai Project Pemerintah, BUMN, Perusahaan dan Perorangan di Indonesia hingga Mancanegara. 

INFORMASI PERUSAHAAN KAMI New Vilent Taman Minimalis

Alamat Kantor : Jl. Kp Baru RT 005 RW 005 Desa Citayam Kec. Tajurhalang Kab. Bogor kode Pos 16320

Nomor WA : 089637603585


Untuk menanyakan harga pohon beringin atau ingin berkonsultasi terlebih dahulu anda bisa menghubungi kami di : WA/SMS/TELPON 08963760358

Pohon Kelor Afrika



Asal Usul

Moringa stenopetala sering disebut sebagai Pohon Moringa Afrika karena tanaman ini hanya berasal dari Etiopia dan Kenya utara. Meskipun tumbuh di banyak bagian lain di daerah tropis dunia lama dan baru, tanaman ini tidak begitu dikenal seperti kerabat dekatnya, Moringa oleifera. Semua bagian pohon kecuali kayunya dapat dimakan, menyediakan makanan yang sangat bergizi bagi manusia dan hewan. Bunganya merupakan sumber nektar yang baik untuk madu dan bijinya merupakan sumber minyak yang kaya untuk keperluan memasak dan pelumas. Banyak bagian tanaman ini telah digunakan dalam sediaan obat. Seluruh tanaman telah digunakan sebagai pagar hidup, pagar, dan penahan angin.

Kayunya sangat lunak; berguna untuk kertas tetapi menghasilkan kayu bakar bermutu rendah dan arang yang buruk. Biji yang dikeringkan dan dihancurkan berfungsi sebagai koagulan yang mirip dengan tawas kimia; air yang sangat keruh dapat dijernihkan saat biji yang dihancurkan ditambahkan. Bahan padat dan beberapa bakteri akan menggumpal dan kemudian tenggelam ke dasar wadah. Air yang telah dibersihkan kemudian dapat dituang dan direbus. Gunakan 100 miligram (sekitar 1 hingga 1½ biji) biji yang dihancurkan untuk membersihkan 1 liter (1 liter) air keruh.

Penanama

  • Ketinggian: 0-1800 m (5.400 kaki) • Curah hujan: Lebih toleran terhadap kekeringan dibandingkan M. oleifera
  • Cahaya: Sinar matahari penuh masih dalam batas normal, meski naungan parsial masih dapat ditoleransi.
  • Suhu: Embun beku ringan tidak akan membahayakannya. Namun, embun beku dapat menyebabkannya mati hingga ke permukaan tanah, tempat tunas baru dapat tumbuh. Tanam benih sekitar 2 cm (1 inci) di tanah yang lembap tetapi tidak terlalu basah. Perkecambahan biasanya terjadi dalam 1-2 minggu. Tanaman dapat dibiarkan tumbuh di tempat teduh (6-15 m/18-45 kaki), atau dibiarkan rendah (sekitar 1-1,5 m/3-4,5 kaki) agar lebih mudah dipanen.

Pemanenan dan Produksi Benih

Panen seluruh tanaman yang masih sangat muda, daun muda, dan bahkan daun dan bunga yang lebih tua untuk dimakan. Petik polong muda yang ramping (disebut sebagai drumstick) untuk digunakan seperti kacang hijau. Biji polong yang lebih tua dapat dikupas dari polong dan dimasak seperti kacang hijau. Panen polong yang matang untuk mendapatkan biji yang matang. Pangkas cabang berbunga yang lebih tua berulang kali untuk merangsang produksi tunas cabang baru sebagai sumber tambahan bahan panen daun.

Hama dan Penyakit

Kelor tahan terhadap sebagian besar hama dan penyakit, meskipun pembusukan akar dapat terjadi jika tanah terlalu basah.

Memasak dan Gizi

Dedaunan dan polong buah kelor merupakan sumber kalsium dan zat besi yang kaya, dan sumber vitamin B, A, dan C yang baik (jika mentah) dan protein (termasuk asam amino yang mengandung sulfur, metionina, dan sistin dalam jumlah yang cukup). Daun M. stenopetala lebih besar dan lebih menarik penampilannya daripada daun M. oleifera . Daun muda dan tua dapat dimakan, meskipun daun yang lebih tua lebih lembut dan lebih empuk. Daun tersebut dapat dimasak dalam semur, sup, dan tumis, atau direbus sebagai bayam. Polong muda dapat dimasak, menawarkan rasa yang mirip dengan asparagus. Biji yang belum matang sering dimasak dan dimakan sebagai sayuran segar, sedangkan biji yang matang dapat dikeringkan dan dipanggang. Bunganya dapat dimasak atau dikeringkan dalam oven dan diseduh sebagai teh. Simpan daun kering sebagai suplemen sup atau saus di masa mendatang. Bunga dapat dimakan; rasanya seperti lobak.

Mencokelatkan biji dari polong yang sudah matang dalam wajan, menghancurkannya, dan menaruhnya dalam air mendidih menyebabkan minyak goreng atau minyak pelumas yang sangat baik (sangat mirip dengan minyak zaitun) mengapung ke permukaan. Minyak tersebut dapat diawetkan dengan baik meskipun menjadi tengik seiring bertambahnya usia. Jika Anda menginginkan resep Moringa, tulislah ke ECHO untuk meminta catatan teknis, "Resep Moringa


Jika berminat silahkan kontak kami 



Semoga apa yang kami tawarkan bermanfaat untuk Anda

Kapuk Randu Varigata


Jual Kapuk Randu Variegata
 Jika berminat silahkan di order 


kapuk dapat mengganti sumber minyak bumi, di mana ekstraksi tersebut menghasilkan sumber minyak nabati .
Selain itu, hasil samping dari pengepresan biji kapuk yang diambil minyaknya, yang disebut bungkil biji kapuk, mengandung 20% serat kasar dan dapat digunakan sebagai campuran dalam pembuatan briket.

3. Serat Buah Yang Memiliki Nilai Ekonomis Tinggi
Sebagai penghasil serat, pohon randu memiliki banyak manfaat untuk bidang industri. Misalnya digunakan untuk peredam suara dan isolator panas pada industri elektronik. Kapas yang dihasilkan oleh bijinya biasa digunakan untuk isian kasur, bantal, dan guling. Bukan hanya itu, seratnya dapat digunakan pada industri tekstil yang biasanya dipakai dalam pembuatan pakaian pelindung. Serat tersebut juga dapat menjadi bahan dasar pembuatan matras.

4. Daun Randu Untuk Antiseptik
Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Suaibatul dan Haryadi (2014) menyebutkan bahwa pada daun kapuk terdapat senyawa terpenoid, saponin, dan alkaloid steroid. Senyawa-senyawa tersebut memiliki efek terapi terhadap tubuh, sehingga dapat digunakan sebagai acuan awal dalam pengobatan.

Sementara itu, dalam penelitian berbeda, Maulina (2016) menemukan bahwa ekstrak air daun randu bisa digunakan untuk mematikan hama ulat api pada tanaman kelapa sawit.

Manfaat

:

Selain sebagai tanaman hias. Pohon kapuk juga dapat digunakan sebagai bahan industry seperti (bahan benang, mengisi bantal, kasur dan jok kursi , kayunya digunakan sebagai bekisting bangunan) dan digunakan juga sebagai pengobatan







Jika anda berminat silahkan hubungi kontak kami
Semoga bermanfaat atas kunjung ada di blog kami dan selalu di berikan rezeki yang berlimpah Aaammiiinnn






Pohon Pulei



Tanaman pulai merujuk pada sejumlah jenis pohon yang termasuk dalam genus Alstonia, dengan salah satu jenis yang paling dikenal adalah Alstonia scholaris. Pohon pulai memiliki karakteristik batang lurus dan tinggi, daun-daunnya yang saling berhadapan, dan bunga-bunga kecil yang terbentuk dalam tandan.

Habitat alami pulai meliputi hutan hujan tropis, hutan dataran rendah, dan wilayah beriklim tropis di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Pohon ini memiliki berbagai pemanfaatan, termasuk dalam industri kayu untuk konstruksi dan furnitur.

Selain itu, beberapa spesies Alstonia, termasuk Alstonia scholaris, digunakan dalam pengobatan tradisional dan memiliki nilai budaya di beberapa masyarakat. Namun, penggunaan yang berlebihan dan eksploitasi telah menyebabkan keprihatinan terhadap keberlanjutan populasi pulai, memerlukan upaya konservasi untuk memastikan kelangsungan hidupnya di habitat alaminya.

 

Habitat Alami dan penyebaran Geografis

(Sumber foto: https://agrozine.id/)

Habitat alami Alstonia scholaris atau pulai kayu, melibatkan wilayah-wilayah tropis dan subtropis di Asia Tenggara. Pulai tumbuh subur di hutan hujan tropis, hutan dataran rendah, serta daerah beriklim tropis yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi sepanjang tahun. Kondisi iklim tropis yang hangat dan kelembaban tinggi mendukung pertumbuhan yang optimal bagi tanaman ini. Pulai dapat ditemukan di negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan wilayah-wilayah sekitarnya.

Secara geografis, pulai tersebar luas di wilayah-wilayah tersebut, menciptakan keragaman genetik antara populasi yang berbeda. Habitatnya yang bervariasi termasuk perbukitan, dataran rendah, dan kawasan hutan hujan, menciptakan kondisi ideal untuk pertumbuhan pulai. Meskipun habitat asli pulai terutama berkonsentrasi di Asia Tenggara, tanaman ini juga dapat dijumpai di beberapa wilayah tropis di luar kawasan tersebut. 


Pulai tidak hanya tumbuh di alam liar, tetapi juga dapat dijumpai di kebun-kebun, tepi jalan, dan taman-taman sebagai tanaman hias atau tanaman peneduh. Kegunaan dan adaptabilitas pulai membuatnya menjadi tanaman yang signifikan dalam konteks ekologis dan budaya di wilayah-wilayah tropis, dengan peran pentingnya dalam ekosistem hutan dan nilai tradisional masyarakat setempat. Meskipun pulai telah diidentifikasi sebagai tanaman yang bermanfaat, tantangan konservasi tetap menjadi fokus untuk memastikan kelangsungan dan pelestarian tanaman ini di habitat alaminya.

Karakteristik Tanaman Pulai

Karakteristik tanaman pulai, khususnya yang merujuk pada jenis Alstonia scholaris atau pulai kayu, mencakup beberapa ciri-ciri umum yang membedakannya. Berikut adalah beberapa karakteristik tanaman pulai:

  • Tanaman pulai memiliki batang yang cenderung lurus dan tegak. Hal ini membuatnya cocok untuk digunakan dalam industri kayu, terutama untuk konstruksi.
  • Daun-daun pulai bertata letak saling berhadapan di batangnya. Daun-daun ini umumnya berbentuk elips.
  • Bunga-bunga pulai terbentuk dalam tandan dan biasanya berwarna putih. Struktur bunganya relatif kecil dan tidak mencolok.
  • Beberapa spesies pulai, termasuk Alstonia scholaris, memiliki aroma khas yang dapat tercium dari daun atau bunga. Aroma ini dapat memberikan identitas khusus pada tanaman.
  • Pulai tumbuh dan berkembang di wilayah tropis, seperti hutan hujan tropis, hutan dataran rendah, dan area beriklim tropis di Asia Tenggara.
  • Kayu pulai memiliki kualitas yang baik untuk keperluan konstruksi dan pembuatan furnitur.  Kayunya ringan, namun cukup kuat.
  • Beberapa spesies Alstonia, termasuk Alstonia scholaris, memiliki nilai medis dalam pengobatan tradisional di beberapa budaya, digunakan untuk berbagai tujuan kesehatan.
  • Di beberapa masyarakat tradisional, pulai dapat memiliki nilai budaya dan mistis, dianggap sebagai tempat tinggal roh atau memiliki makna tertentu dalam praktik kepercayaan setempat.

 

Jenis-Jenis Tanaman Pulai

1. Alstonia scholaris (Pulai  Kayu)

Juga dikenal sebagai pulai kayu, tanaman ini banyak dijumpai di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Pulai kayu memiliki nilai ekonomi tinggi dalam industri kayu dan digunakan dalam pengobatan tradisional.

 

2. Alstonia angustifolia (Pulai Kecil)

Merupakan spesies pulai yang lebih kecil dibandingkan Alstonia scholaris. Tanaman ini memiliki daun yang lebih sempit dan lebih kecil.

 

3. Alstonia macrophylla (Pulai Besar)

Dikenal sebagai pulai besar, tanaman ini memiliki daun yang lebih besar dibandingkan beberapa spesies pulai lainnya. Tumbuh di berbagai daerah tropis.

 

4. Alstonia muelleriana (Pulai Papua)

Merupakan spesies pulai yang ditemukan di Papua Nugini dan wilayah sekitarnya. Seperti pulai kayu, pulai Papua juga memiliki nilai budaya dan medis.

 

5. Alstonia pneumatophora (Pulai Mangrove)

Beberapa jenis pulai juga dapat ditemukan tumbuh di wilayah mangrove. Alstonia pneumatophora adalah salah satu contohnya yang dapat dijumpai di hutan mangrove.

 

Morfologi Tanaman Pulai

Morfologi tanaman pulai, khususnya Alstonia scholaris atau pulai kayu, mencakup berbagai aspek struktur dan penampilan tanaman tersebut. Berikut adalah beberapa deskripsi morfologi tanaman pulai:

  • Batang tanaman pulai cenderung lurus, tinggi, dan tegak. Permukaan batangnya dapat halus atau sedikit berlekuk.
  • Daun-daun pulai bertata letak saling berhadapan di batangnya. Daun-daun ini biasanya berbentuk elips, panjang, dan sempit. Ujung daunnya runcing.
  • Bunga-bunga pulai terbentuk dalam tandan yang berkembang di ujung ranting. Bunga ini biasanya berukuran kecil dan berwarna putih, dengan aroma khas yang dapat tercium.
  • Buah pulai umumnya berbentuk kapsul panjang yang berisi biji-biji kecil. Ketika buah matang, kapsulnya bisa terbuka untuk melepaskan biji-biji tersebut.
  • Akar pulai berkembang baik di tanah. Akar-akarnya dapat menyebar secara luas untuk menyerap air dan nutrisi dari lingkungan sekitarnya.
  • Tanaman pulai biasanya tumbuh di wilayah tropis dan subtropis, seperti hutan hujan tropis, hutan dataran rendah, dan daerah beriklim tropis di Asia Tenggara.
  • Kayu pulai memiliki warna yang cenderung putih hingga kekuningan. Kayunya ringan, namun cukup kuat, sehingga sering digunakan dalam konstruksi dan pembuatan furnitur.
  • Beberapa spesies pulai, termasuk Alstonia scholaris, dapat memiliki aroma khas yang dapat tercium dari daun atau bunga. Aroma ini dapat memberikan ciri khas pada tanaman.
  • Beberapa bagian tanaman pulai, terutama kulit batang dan getahnya, memiliki nilai medis dalam pengobatan tradisional di beberapa budaya.

 


Manfaat Tanaman Pulai




Alstonia scholaris atau pulai kayu, memiliki berbagai manfaat yang signifikan, mencakup aspek ekonomi, medis, dan ekologi. Berikut adalah beberapa manfaat tanaman pulai:

1.Kualitas Kayu

Kayu pulai kayu memiliki kualitas yang baik, ringan, namun cukup kuat. Oleh karena itu, pulai kayu banyak digunakan dalam industri kayu untuk konstruksi dan pembuatan furnitur.

2. Pengobatan Tradisional

Beberapa bagian tanaman pulai, seperti kulit batang dan getahnya, memiliki nilai medis dalam pengobatan tradisional. Masyarakat tradisional menggunakan ekstrak pulai untuk berbagai tujuan pengobatan, seperti pengobatan demam, infeksi, dan gangguan pernapasan.

pohon ini mengandung banyak getah. Getahnya berwarna putih, rasanya sangat pahit. Rasa pahit itu didapatkan pula dari akar, kulit batang, dan daun. Pada bagian pohon ini terdapat bahan yang sudah diketahui antara lain alkaloidalkaloida berupa ditamine, ditaine, dan echi-kaoetchine. Pada kulit batang terdapat kandungan saponin, flavonoida, dan polifenol. Sedangkan untuk zat pahit terdapat kandungan echeretine dan echicherine. Seno Sastroamidjojo dalam buku Obat Asli Indonesia (1967) juga menyebutkan pulai mengandung zat pahit echitine dan echiteine.

Dari kandungan kimia yang terdapat di dalamnya, pulai sering pula digunakan dalam pengobatan tradisional. Tanaman ini memiliki sifat antipiretik, antimalaria, antihipertensi, serta antiadrenergic, dan melancarkan saluran darah.

Penggunaan kandungan ini, yang bisa berasal dari akar, kulit batang , daun, dan getah, dapat dijadikan obat nyeri (di sisi dada) jika dikunyah bersama pinang dan ampasnya dibuang. Akarnya juga untuk obat tukak di dalam hidung, mengobati koreng dan borok.

Kulit batang pulai bermanfaat untuk mengatasi demam, hipertensi, tonikum, ekspektoran, perut kembung, ginjal membesar, demam nifas, hemoroid dan sakit kulit. Cara penggunaannya adalah dengan merebus kulit batang pulai yang dicampur dengan bahan lain. Air rebusannya itu disaring dan diminum sekaligus. Penggunaan getahnya dapat pula berkhasiat untuk mengatasi koreng, borok pada hewan, bisul dan kecacingan (kremi). Untuk mengatasi penyakit tersebut, getahnya dicampurkan dengan bahan lain.

3. Dekorasi Lanskap

Pulai  kayu juga digunakan untuk keindahan lanskap karena bentuknya yang tinggi dan tegak. Tanaman ini dapat menjadi elemen dekoratif yang menarik dalam taman-taman dan area perkotaan.



4. Memberi Dampak pada Sektor Perekonomian Setempat

Pulai memberikan kontribusi pada sektor perekonomian setempat, yakni pulai dikenal memiliki kayu berkualitas tinggi yang ringan dan kuat. Kayu pulai digunakan dalam industri konstruksi untuk pembuatan furnitur, atap, pintu, dan berbagai produk kayu lainnya. Ketersediaan kayu pulai memberikan alternatif yang ekonomis dan ramah lingkungan bagi industri tersebut, yang pada gilirannya menciptakan peluang pekerjaan bagi penduduk setempat.

Aktivitas pertanian dan perkebunan pulai juga dapat memberikan pendapatan tambahan bagi masyarakat lokal. Pohon pulai yang ditanam secara berkelanjutan di lahan-lahan yang sesuai dapat memberikan hasil panen kayu yang dapat dijual secara lokal maupun di pasar nasional maupun internasional.

5. Penangkapan Karbon di Atmosfer

Seperti banyak tanaman, pulai juga berperan dalam penangkapan karbon di atmosfer. Dengan tumbuhnya tanaman pulai, karbon dioksida diubah menjadi karbon organik melalui fotosintesis.

6. Nilai Budaya Masyarakat

Pulai kayu kadang-kadang memiliki nilai budaya dan mistis di beberapa masyarakat tradisional. Dalam beberapa kasus, pohon ini dianggap sebagai tempat tinggal roh atau memiliki makna tertentu dalam kepercayaan setempat.

7. Memberikan Insentif

Kepentingan ekonomi dan medis dari tanaman pulai dapat memberikan insentif untuk upaya konservasi guna memastikan keberlanjutan populasi tanaman ini di habitat alaminya.


Mitos Pohon Pulai

 

Dilansir dari Lindungihutan.com, pohon Pulai memiliki struktur pohon yang besar, maka pohon ini  dianggap memiliki penunggu dan kerap ditinggali makhluk halus.

Beberapa kelompok masyarakat tertentu percaya bahwa pohon pulai menjadi tempat bersemayamnya ‘raja jin’ dan bagian tengah pohonnya juga dipercaya sebagai tempat menyimpan mustika gaib.

Dalam beberapa kepercayaan, pulai dianggap sebagai pohon pelindung yang dapat memberikan perlindungan dari roh jahat atau bencana alam. Beberapa masyarakat meyakini bahwa memiliki pulai di sekitar rumah dapat membawa keberuntungan dan mencegah energi negatif.

Menurut  ilmu metafisika, kayu pulai bisa digunakan untuk mengatasi kesurupan. Kekuatan supranatural yang dimiliki batangnya dapat mengusir energi negatif di dalam rumah, seperti roh-roh jahat yang sedang dicambuk.

Daun pulai yang rimbun diduga juga menjadi tempat tinggal para arwah nenek moyang. Alhasil, bermacam mitos tentang pohon pulai membuatnya dijuluki sebagai pohon hantu dan mitos ini berkembang secara turun-temu 

Pulai kadang-kadang dihubungkan dengan ritual-ritual keagamaan atau upacara adat tertentu. Tanaman ini mungkin memiliki peran dalam persembahan atau ritual yang ditujukan untuk keberhasilan panen, kesehatan, atau acara keagamaan lainnya.

Dalam beberapa mitologi lokal, pulai bisa menjadi simbol atau memiliki keterkaitan dengan tokoh-tokoh mitologis atau cerita-cerita tradisional. Tanaman ini mungkin dianggap sebagai wujud atau tempat tinggal dari entitas spiritual tertentu.

Meskipun demikian, pohon pulai tetap ditanam oleh masyarakat di lahan perkebunan bahkan di halaman rumah. Budidaya pohon tersebut telah banyak dilakukan, baik untuk memperoleh manfaat dari khasiat pohonnya atau hanya sebagai pohon peneduh.

 

Tantangan dalam Konservasi Pohon Pulai

Tantangan dalam konservasi pulai melibatkan sejumlah faktor yang dapat membahayakan populasi dan kelangsungan hidup tanaman ini. Beberapa tantangan utama termasuk:

  • Keberadaan kayu pulai yang berkualitas tinggi membuatnya menjadi sasaran utama industri kayu. Eksploitasi berlebihan untuk keperluan konstruksi dan pembuatan furnitur dapat menyebabkan penurunan populasi pulai.
  • Perubahan penggunaan lahan, seperti deforestasi untuk perluasan pertanian atau pembangunan infrastruktur, dapat mengurangi habitat alami pulai. Hal ini dapat mengakibatkan fragmentasi habitat dan isolasi populasi pulai.
  • Pulai rentan terhadap serangan penyakit dan hama. Penyakit seperti penyakit jamur atau serangan serangga tertentu dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman dan mengancam kelangsungan hidupnya.
  • Penggunaan pulai dalam pengobatan tradisional dan industri obat dapat mengakibatkan eksploitasi tanaman ini untuk memenuhi permintaan. Jika tidak diatur dengan bijaksana, hal ini dapat merugikan populasi pulai di habitat alaminya.
  • Kurangnya kesadaran tentang pentingnya konservasi pulai dan keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam dapat menyebabkan perilaku yang merugikan, seperti penebangan ilegal atau penggunaan tanaman ini tanpa pertimbangan etis.
  • Perubahan iklim dapat memengaruhi habitat dan persebaran tanaman, termasuk pulai. Perubahan suhu, pola curah hujan, atau intensitas cuaca ekstrim dapat memengaruhi pertumbuhan dan reproduksi pulai.
  • Tantangan dalam menyusun dan mengimplementasikan regulasi yang efektif untuk melindungi pulai dan habitatnya. Hal ini bisa mencakup hambatan administratif, kurangnya penegakan hukum, atau kesenjangan antara aturan dan praktik di lapangan.
  • Terkadang, tanaman pulai dan habitatnya dapat menjadi sumber konflik dengan kebutuhan manusia, terutama dalam konteks pengembangan ekonomi atau pertanian.

Kesimpulan

Alstonia scholaris, memiliki asal usul yang mendalam dalam konteks budaya Asia Tenggara. Karakteristiknya, seperti morfologi batang, daun, dan  bunga, memberikan identitas yang khas bagi tanaman ini. Dalam ranah medis, pulai telah dikenal mengandung senyawa-senyawa aktif, seperti alkaloid, flavonoid, dan triterpenoid, yang memberikan potensi manfaat kesehatan, meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami secara menyeluruh dampaknya pada manusia.

Dari segi perekonomian, pulai memiliki kontribusi yang signifikan. Kayu pulai yang ringan dan kuat digunakan dalam industri konstruksi dan pembuatan furnitur, menciptakan lapangan pekerjaan dan peluang bisnis. Di samping itu, kehadiran pulai dalam industri pariwisata juga dapat memberikan manfaat ekonomi melalui sektor pariwisata.

Tidak hanya bermanfaat secara praktis, pulai juga meresap dalam ranah mistis dan spiritual. Dalam kepercayaan lokal, pulai dianggap sebagai  pohon yang memberikan perlindungan, keberuntungan, dan bahkan dihubungkan dengan mitologi dan cerita rakyat. Simbolisme dan makna mistis pulai melibatkan peran penting dalam budaya dan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Meskipun demikian, selain memberikan manfaat praktis dalam aspek ekonomi dan medis, pulai juga membawa serta nilai-nilai budaya dan spiritual yang memperkaya warisan budaya Asia Tenggara.

New vilent taman Minimalis


                        Deni Saputra

                           Kontak wa 

                      089637603585


Senin, 09 September 2024

Pohon Solobium


pohon solobiumpohon solobium

Pohon Solobium 3 Meter

Rp500.000

Description

Pohon solobium sering dikenal di Indonesia dengan nama Pakis Brazil. Tanaman ini tumbuh di daerah tropis seperti Brazil karena iklim yang sama dengan Indonesia Maka Tanaman ini tumbuh dengan sangat baik di Indonesia dan banyak dibudidayakan di Indonesia.

Pohon ini memiliki Pertumbuhannya yang cepat, dan ini  membuat pohon ini bisa tumbuh berkembang dan memiliki tinggi sampai 3 meter. Bahkan pohon ini dapat mencapai ketinggian 30 meter ketika berumur lebih dari 5 tahun.

Solobium mempunyai ciri-ciri batang lurus berwarna hijau dengan cabang tunggal. Solobium juga tampak unik karena sejajar membentuk payung. Saat ini pakis Brazil menjadi tanaman yang banyak diminati masyarakat sebagai salah satu koleksi karena bentuknya yang unik. Solobium sering digunakan sebagai tanaman rindang karena bentuknya yang besar dan unik. 

Pohon pakis jenis ini memiliki banyak nama di seluruh dunia. Dalam nama ilmiah, pohon ini dikenal dengan sebutan Schizolobium parahyba. Namun untuk nama lokal, Pakis Brazil memiliki banyak sebutan yang berbeda-beda termasuk pohon fava atau kayu sen. 

Keunikan dari pohon ini bisa dilihat dari kondisi batangnya yang lurus menjulang dengan tinggi 40 meter dan lebar pohon 80 cm. Batangnya pun juga mempunyai tekstur batang yang halus dan berwarna sedikit keabuan. Daunnya masuk ke dalam jenis bipinnate dengan jumlah sekitar 30-30 bipinnate yang berlawanan.

pohon solobium

Kenapa Anda harus beli pohon Solobium di New Vilent? 

  • Jaminan Termurah

Kami memberikan harga pohon solobium yang paling murah dan sangat terjangkau daripada penjual lain. Hal ini karena kami adalah petani dan pembudidaya langsung jadi Anda tidak perlu ragu terkait kualitas dan harga yang kami sediakan.

  • Garansi 3 bulan 

Khusus proyek besar kami berikan garansi 3 bulan agar pohon solobium terjamin tetap hidup

  • Koleksi terlengkap

Kami memiliki berbagai macam dan jenis Pohon solobium, mulai dari bibit hingga pohon solobium tua. Tentunya Anda bisa bebas memilih berbagai pohon solobium yang indah sesuai kebutuhan Anda dari banyak pilihan yang kami miliki.

  • Proses pengiriman mudah dan tepat waktu

Kami akan antar langsung pohon solobium pilihan Anda ke pekarangan Anda dengan tepat waktu.

  • Terpercaya

Kami sudah dipercaya menanam pohon-pohon solobium di berbagai lokasi proyek seluruh Indonesia



Info lebih lanjut

Wa 089637603585

Pohon Kemboja Posil

Kamboja Fosil/ Purba  Sebagai Pohon Hias Taman Dan Pekarangan Rumah Pohon kamboja atau dikenal juga sebagai pohon cemara kamboja...